Assalamu'alaykum Wr. Wb.
Blog kali ini gw ingin memaparkan suatu hal pada seluruh saudara semuslim gw mengenai trend anak muda masa kini yaitu PACARAN.
Hasil berselancar gw di dunia maya ga ada satu pun artikel yang membolehkan pacaran dalam Islam, dan itu diperkuat oleh hadits2 yang shahih. Nah loh?? Kalo ga percaya cari ja sendiri melalui mbah google. Ga usah ribet2, cukup ketik 'Pacaran dalam Islam'.
Tapi yang jadi fokus dalam artikel gw kali ini adalah dampak negatif yang sering ditemukan bagi orang yang berpacaran.
Rasa cinta terhadap lawan jenis memang fitrah kita sebagai manusia, karena klo ga, mungkin manusia udah punah dari dulu. Untuk itu dalam Islam kita disunnahkan untuk menikah dan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah serta saling menjaga satu sama lain dari siksa neraka. Gw pun ga mau munafik bahwasanya gw ngalamin perasaan itu. Gw masih normal loh.
Gw pernah sekali pacaran, tapi jangan ngebayangin pacaran kaya yang lain ya. Selama pacaran itu, gw cuma ketemu dua kali, itu pun cuma di rumah gw sambil ngepak surat2 undangan nikahan bibi. Tapi itu pun gw masih ngerasa da yang salah dengan pacaran, makanya sampe sekarang gw ga berani untuk naro hati ke wanita manapun, apalagi sampe pacaran.
Awalnya mungkin sebagian besar anak muda yang pacaran berdalih agar semangat belajarnya meningkat apalagi klo pacarannya sama teman sekelas, pastinya gengsi dong kalo nilai jelek. Kenyataanya ga ngaruh sama sekali, karena yang gw temuin selama ini, justru teman gw yang jomblo yang rutin mengisi peringkat teratas. Ko bisa? Ya jelas, klo udah pacaran, saat belajar pun terganggu karena pandangan dan pendengaran mereka terjaga pada handphone mereka yang berdering tau bergetar selama beberapa menit sekali sebagai tanda sms atau telepon dari doi. Akibatnya, mereka tidak bisa fokus terhadap apa yang kita pelajari. Wajar, klo prestasi mereka menurun.
Di sisi lain, terkadang orang tua sudah kalah perhatiannya dari mereka dan mereka cenderung lebih memerhatikan orang yang belum jadi siapa2 bagi kita. Apa mereka tidak menyadari betapa cemburu dan sakit hatinya orang tua mereka. Saat putus, barulah mereka menyadari, bahwa ga ada yang namanya mantan orang tua.
Alibi lain yaitu mereka ga mau kalo orang yang mereka pikir 'akan menjadi jodoh mereka' menjadi milik orang lain. Dengan kata lain, ga mau keduluan, takut lepas. Padahal sudah jelas, bahkan mungkin sebenarnya mereka sadar bahwa jodoh di tangan ALLAH. Jadi yakinlah, bahwa masalah jodoh sudah ada yang mengatur, klo udah jodoh ga akan kemana lah. Ikhtiar? Dalam Islam ada yang namanya taaruf dilanjutkan dengan khitbah.
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)." (QS. An-Nuur:26)
“...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu...”(QS. Al-Baqarah:216)
Klo udah kaya gitu, trus gimana?
Ni resep Rasulullah
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Khusus Para wanita, coba renungkan ayat berikut ini!!
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(An-Nuur:31)
Semoga hidayah Allah selalu mengiringi langkah kita dan semoga artikel ini bisa menjadi bahan renungan dan pembelajaran buat kita semua khususnya buat gw sebagai hamba Allah yang masih lemah dan bodoh. Amin ya Robbal "Alamin.
Akhir kata, sesungguhnya yang benar itu datangnya dari Allah dan yang salah pastinya dari gw pribadi.
Wassalamu'alaykum Wr.Wb.