Sabtu, Januari 15, 2011

Lembur PH (9 Januari 2011 / 4 Shafar 1432 H)

Aslm Wr. Wb.

Kali ini yang mau gw bagi adalah pengalaman gw yang baru gw alami ga lama kemaren, lebih tepatnya Jumat 7 Januari 2011 bertepatan dengan 2 Shafar 1432 H.

Hari itu ga seperti biasanya memang misalnya saja dosen yang agak telat datengnya, gw harus bantu depot di sela2 jam istirahat karena salah satu pegawainya ga masuk, gw ngegrogotin jendela kampus, trus gw uyup aer mancur yang ada di halaman kampus deh (ga laaahhh).


Hari itu gw udah janjian ma instruktur PH (pneumatic hydraulyc) gw pa Agus Ponco untuk nguber job yang ga selesai di jam kuliah biasa, dan alhamdulillah beliau berkenan. Rencananya gw, Ali, Izal, Echa, Rangga, Ali, Abror (gw), dan izal yang mau lembur. Banyak kan tuh??.. Gw lembur setelah pulang kampus lebih tepatnya jam setengah 5 sore. dan hari itu gw pulang jam 3an. Akhirnya, dia mutusin untuk cabut dulu beli souvenir buat acara mabit di malam harinya.

Mendekati jam J (klo hari kan H), perasaan gw mulai ga enak. Rangga ga jadi ikut karena dia harus pulang dulu. Sedangkan Echa harus jemput kakaknya. Izal ada rapat LDKM. Ali belum balik. Sedangkan peraturan lemburnya ga boleh sendirian. Padahal gw udah batalin beberapa agenda gw buat lembur ini. Sebelumnya 2 hari berturut-turut agenda gw rusak gara2 lembur ga jadi mulu, yang pada akhirnya utang mentoring gw ga kebayar-bayar.

Tapi gw nekat ja dateng ke ruangan PH sambil ngajak Izal yang belum mulai rapatnya. Dia gw minta bantuin masangin selang-selangnya, karena lumayan ribet. Gw ga enak ma instrukturnya karena dia udah nungguin. gw coba ngeyakinin Izal untuk tetep ikut lembur, tapi jawabannya belum pasti. Mampus gw, bkal rusak lagi neh agenda ni hari. Gw sms Ali, dia masih di jalan, padahal selang udah kepasang.

Rapat LDKM mulai, izal cabut, ali belum dateng, dan gw asik gigitin jari melas. "Ga langsung dimulai ja?", kata instruktur mencoba nyadarin gw klo ini adalah medan perjuangan (ga nyambung). Yauda lah, gw sendirian ja, apa boleh buat, klo bingung, ku tak tau kemana tempat ku mengadu karena instrukturnya ga selamanya melototin kerjaan gw.

"Assalamu'alaykum", salam Ali, yang baru saja datang.
"Wa'alaykum salam", jawab gw.
Alhamdulillah, akhirnya dadang juga. gw pun berhenti gigit jari gw.

Kita langsung ke job pertama gw. Singkat cerita, job pertama gw selesai dlam waktu 12 menit, 2 menit lebih lama memang dari yang laen, tp alhamdulillah lebih cepet 5 menit dari percobaan sebelumnya.
Menuju ke job 2, kita ubah rangkaian selang. Ali masangin selang dengan dihitung waktu sebagai gambaran. Selang pun terpasang dengan waktu 5 menit. Lalu gw dengan sotoy bilang klo masangnya salah, akhirnya posisinya ditukar. Job 2 dimulai dengan rangkaian Ali. Izal datang, rapatnya udah selesai. Oke, gw seneng, akhirnya lembur lancar. Balik ke job Ali, gw ngebacain rangkaiannya. Dalam waktu sekitar 8 menitan rangkaian selesai, tinggal dinyalain mesin untuk ngebuktiin bener pa kga rangkaiannya.
Piston bergerak dan lalu berhenti tanpa mau bergerak lagi. Karena bingung merasa rangkaian udah bener, instruktur turun tangan.

"Mmm, ni masang selangnya terbalik", katanya sambil menunjuk selang yang gw saranin untuk ditukar tadi, job 2 Ali pun gagal.
"Ah, lw bror, udah bener tadi kaaannn", kata Ali kecewa nyemprot gw persis ikan pesut Ancol (becanda bung)
"Sorry sorry", gw nyengir

Oke, kali ini giliran gw nyelesain job 2 gw.
"Zal, bacain!!", gw minta bacain ke izal karena Ali nampaknya shock.
Izal bacain rangkaian gw, dan job 2 gw pun dimulai.
Di tengah perjalanan, gw merasakan kegenapan.
"Zal, rangkaian gw perasaan ga sebanyak itu deh", gw motong bacaan dia karena curiga.
Karena ga tahan karena penasaran, gw berhenti dan nyamperin izal yang bacain rangkaiannya. Gw lihat rangkaiannya.
"Wuuuuaaaa, ni mah rangkaian si Ali", treak gw kecewa
"GUAHAHAHAHAHA . . . .", Ali bahagia
"Karma brooorrrr"
"Sorry bror, lw seh bukunya pake sama segala" Izal merasa bersalah
"Ulang ulang ulang" pinta gw

Gw pun mulai merangkai ulang dan berhasil menyelesaikan dalam waktu 8 menit. Karena masuk waktu maghrib, kami pun shalat . Setelah maghrib, giliran Izal tiba. Ali giliran yang bacain, gw handle waktu.
"Siap zal!!, 1..2..3.."
Izal pun memulai rangkaian job 2nya. Kali ini dia lebih cepat dari gw tadi. Di sekitar menit keenam tinggal 1 item lagi yang mesti dicolok kabelnya. Tapi dia mulai ragu terhadap rangkaiannya.

Tiba-tiba...
"Zal, lw ngerjain job 1 kan?", tanya Ali dengan lugunya karena tersadar akan apa yang ia bacakan
"Ha?", Izal berhenti terheran-heran dengan mulut nganga sambil ngeces (lebay)
"Coba gw lihat", dia pun penasaran
"AAARRRGGGGHHHHHH..... Job 2 laaaaahhhhhhh", dia pun berteriak histeris persis ibu yang melahirkan anak pertamanya
"HAHAHAHAHA......", gua ketawa, begitu pula Ali dengan muka merasa tidak bersalahnya
"Karma lw Zaallll, HAHAHA", gw tertawa geli

Ko bisa begini ya? Adil banget bukan??
Kita bertiga gagal semua di percobaan pertama disebabkan oleh orang2 yang berbeda dan tipe kesalahan yang berbeda pula. Dan disana, emang cuma ada kita bertiga. Gw kadang nyengir sendiri kalo inget kejadian itu lagi.

Di akhir sesi, singkat cerita mereka berhasil menyelesaikan rangkaiannya secara normal, bukan dengan sesar.
Izal selesai dalm waktu 7 menit, dan Ali 6 menti. Sial, gw tumbal, makin kesini makin cepet. Tapi gapapa, berurutan loh itu, gw 8mnt, Izal 7mnt, dan Ali 6mnt. Unik kan berarti.

Ok, itu ja yang bisa gw share di blog ini, semoga pembaca tidak bisa mengambil manfaat dari tulisan ini karena emang ga ada manfaatnya. Makanya aneh dan luar biasa, kalo ada mah.

Wassalamu'alaykum

2 komentar: